Informasi terbaru Phantom Ray, Pesawat Mata-mata Masa Depan!
Pesawat tersebut dikenalkan ke publik kemarin di St Louis, Amerika Serikat. Satu kata untuk menggambarkan pesawat tersebut, âKeren!â Phantom Ray memiliki sayap sepanjang 15 meter, panjang 10,8 meter, dan berat 16.556 kg. Pesawat itu mampu terbang di ketinggian 40.000 kaki atau 12.000 meter.
Jadi, Phantom mampu terbang 10.000 kaki atau 3.000 meter lebih tinggi dibandingkan pesawat komersial pada umumnya dengan kecepatan 614 mil per jam atau 988 km per jam.
Phantom Ray merupakan salah satu pesawat yang akan diuji coba untuk pengembangan teknologi di masa depan. Pesawat itu dikembangkan divisi Phantom Boeing yang diciptakan khusus untuk militer AS.
Rencananya,pesawat akan diluncurkan Desember tahun ini. Didesain khusus agar tidak terdeteksi radar, Phantom Ray tidak dapat dideteksi di wilayah musuh. Mesin di dalam badan pesawat dibuat khusus agar mengurangi sinyal-sinyal infra merah.
Tak ketinggalan, pesawat tersebut mampu menembakkan misil dengan target di udara, darat, maupun laut. Menurut CEO Boeing urusan Pertahanan, Antariksa, dan Keamanan Dennis Muilenburg,Phantom Ray menawarkan opsi untuk klien agar diuji coba demi teknologi maju.
Termasuk kepentingan intelijen,pengamatan dan pengintaian, penekanan pertahanan udara musuh,serangan elektronik,dan pengisian bahan bakar di udara. âPesawat tersebut dapat dikembangkan untuk tujuan tertentu tanpa batas,âpaparnya.
Phantom Ray dikembangkan selama dua tahun termasuk proses produksi. Dijadwalkan, pesawat unik itu bakal diuji coba pada Desember mendatang dengan 10 penerbangan selama enam bulan. âKita bekerja cepat dan penerbangan pertama dapat disaksikan publik,â ujar Darryl Davis, presiden Boeing Phantom Works. Sedangkan manajer program Phantom Ray Craig Brown mengatakan,â
Jika Anda berpikir tentang pesawat itu menggunakan sistem tanpa awak, itu bukan ide untuk menggantikan posisi pilot selamatnya.â Menurut dia, Phantom Ray bertujuan untuk memperkuat misi tempur di medan perang.
Phantom Ray merupakan pengembangan pesawat tanpa awak yang sebelumnya dikembangkan Boeing, seperti the X-45 A dan C. Boeing menyatakan, pesawat itu dapat terbang dengan menggunakan mouse. Artinya, ketika di udara pesawat itu dimonitor oleh seseorang yang menggunakan komputer di darat meskipun berjarak jarak ribuan mil.